Senin, 30 September 2013



PENGARUH



            Pengertian

            Kata pengaruh (influence) memiliki kandungan pengertian adanya daya yang ditimbulkan oleh sesuatu yang berkuasa atau kekuasaan.

Sasaran Pengaruh

            1.    Persepsi
            Perception (persepsi) dapat dipahami sebagai suatu proses ketika seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan yang ditangkap inderanya agar memperoleh gambaran dan pengertian terhadap lingkungannya. W. Clay Hammer dan Dennis W Organ mengetengahkan definisi persepsi sebagai suatu proses dimana seseorang mengorganisasikan dalam pikiran, menafsirkan, mengalami dan mengolah pertanda atau sesuatu yang terjadi dalam lingkungannya. Pengertian yang memiliki cakupan agak luas mengenai persepsi dengan begitu dapat disimpulkan sebagai proses pemberian arti kognitif yang dialami seseorang ketika menerima stimulus atau rangsangan berupa obyek, kejadian atau situasi dari lingkungannya melalui indera yang kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan hingga memperoleh gambaran pengertian tertentu.
           
            2.    Sikap
            Attitudes (sikap) adalah pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau sebaliknya mengenai obyek, orang atau peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu (Robbins; 1996). Apabila terdapat seseorang yang mengatakan bahwa ia merasa sangat prihatin dengan meningkatnya korupsi di departemennya, maka ia sebenarnya mengungkapkan sikapnya mengenai keadaan lingkungan kerjanya. Sikap muncul biasanya mendapat rujukan dari pemodelan atas sikap yang dimiliki orang lain, baru seseorang kemudian membentuk sikap yang segaris.
  
     3.    Tindakan
            Tindakan adalah merupakan penampakan sasaran pengaruh yang paling mudah dilihat. Tindakan dalam batas kewajaran dan kenormalan, merupakan respons atau reaksi terhadap stimulus yang muncul dalam lingkungannya setelah melalui proses pemberian arti atau pengartian (meaning procces) Pernyataan ini mengandung penjelasan bahwa satu stimulus dapat saja menimbulkan beberapa tindakan, dan mungkin juga beberapa stimulus yang berbeda hanya menimbulkan satu respons tindakan saja.
           
   4.      Perilaku
           
            Sebagaimana di muka telah disampaikan bahwa intinya, kita tidak sulit untuk menemukan istilah perilaku itu disebut orang tiap hari, dan kita dengan mudah mendengarnya tiap saat. Tetapi bukan hal yang mengejutkan ketika ditanyakan pada orang yang menyebut tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah perilaku itu kita akan menemukan jawaban yang tidak memadai.
           
Proses Pengaruh

            Konseptualisasi yang relevan mengenai proses pengaruh telah diusulkan oleh Kelman (dalam Yukl; 2001), yang memetakan tiga macam bentuk proses mempengaruhi yang berbeda di antara ketiganya.

     1.     Instrumental Compliance.
            Orang yang ditargetkan (selanjutnya disebut target) untuk dipengaruhi melaksanakan sebuah tindakan yang diminta oleh orang yang mempengaruhi (selanjutnya disebut agen) dengan tujuan untuk memperoleh suatu imbalan atau untuk menghindari suatu hukuman yang dikontrol oleh pemimpin. Kerelaan target untuk melaksanakan tindakan yang dipengaruhkan itu dengan demikian semata-mata dimotivasi oleh instrumen yang berupa beberapa keuntungan atau beberapa imbalan.
            Dalam konteks ini, kepatuhan seseorang terhadap pengaruh pemimpin dikendalikan juga oleh hukuman yang ingin dihindari oleh seseorang itu jika ia tidak melakukannya. Bila pemimpin tersebut kehilangan kontrol atas imbalan-imbalan dan hukuman-hukuman, atau apabila karena sesuatu hal imbalan sudah tidak lagi menarik bagi target dan hukuman tidak berarti apa-apa, maka daya pengaruh itu akan hilang. Jadi, berjalannya pengaruh itu berproses awal dari kesadaran target pada instrumen yang kemudian memunculkan kesediaannya untuk menerima tindakan yang dipengaruhkan.

     2.    Internalization
            Pemimpin mengusai pengetahuan yang mendalam mengenai nilai dan kepercayaan-kepercayaan dari orang-orang yang dipimpinnya (pengikut). Pengetahuan itu kemudian dikomunikasikan secara konsisten, rasional maupun emosional dengan pengikut yang diarahkan agar memahami bahwa pemimpin merupakan sumber informasi dan nasehat yang dapat dipercaya. Ketika pengikut merasakan secara instrinsik terhadap sesuatu yang dipengaruhkan itu sebagai sesuatu yang memang diinginkan dan benar dalam hubungannya dengan nilai-nilai, kepercayaan- kepercayaan dan harga dirinya, maka pengikut cenderung menjadi terikat dan mendukung untuk melaksanakannya.
            Konsep internalisasi ini sebenarnya dipublikasikan oleh Peter L Berger (1982) ketika ia menjelaskan tentang konstruksi sosial. Internalisasi adalah proses ketika individu melakukan identifikasi diri di dalam dunia sosio-kulturalnya. Internalisasi merupakan momen penarikan realitas sosial ke dalam diri atau realitas sosial menjadi realitas subyektif. Realitas sosial itu berada luar diri manusia yang dalam hal ini adalah tindakan pemimpin yang dijadikan acuan tindakannya.

     3.    Identification
            Proses ini berakhir pada tindakan pengikut yang meniru tindakan pemimpin atau mengambil alih sikap yang sama yang diperlihatkan oleh pemimpin. Pada awalnya pengikut memahami perkataan dan atau tindakan pemimpin sebagai suatu yang sesuai dengan nilai pribadinya dan harus dilakukannya. Pengikut memandang bahwa sesuatu yang tercermin dari pemimpin akan dapat memenuhi kebutuhannya jika ia melakukan hal serupa. Pembenar dari pandangan pengikut ini mendorong untuk mengidentifikasikan dirinya ke dalam diri pemimpin yang tercermin dari pengambilalihan sikap pemimpin oleh pengikut. Dimungkinkan juga, motivasi dari pengikut dalam kaitan ini cenderung agar dapat diterima dan dihormati oleh pemimpin.
            Tiga jenis proses pengaruh tersebut di atas secara kualitatif memang dapat dibedakan, namun lebih dari satu corak proses dapat saja terjadi pada saat yang bersamaan.


Hasil Pengaruh

            Hasil suatu usaha mempengaruhi, dari perspektif pengikut atau orang yang lebih banyak menerima pengaruh pemimpin berupa komitmen, kepatuhan, dan perlawanan.
            Komitmen adalah merupakan hasil optimal usaha mempengaruhi yang berupa keputusan menyetujui keinginan pemimpin dan bersedia menjalankannya secara efisien. Kepatuhan yaitu kesediaan melakukan keinginan atau tuntutan pemimpin namun hanya sekedar melakukan tetapi tanpa semangat (apatis) karena pengaruh itu hanya sampai pada tindakannya saja dan bukan sekaligus sikapnya. Sedangkan perlawanan (resistance) merupakan hasil dari suatu pengaruh berupa penolakan atau sikap yang secara aktif menghindari pelaksanaan tuntutan atau keinginan pemimpin yang dipengaruhkan.