Mendefinisikan Ekonomi Politik
Tentu
kita mudah memahami istilah ekonomi politik sebagai mengandung pengertian yang
mempersentuhkankan ekonomi dan pengertian politik. Sekalipun mengandung
kebenaran, tetapi mendefinisikan ekonomi politik dengan sekedar mencari titik
sentuh di antara keduanya adalah menyesatkan kecuali juga tidak memadai.
Sebelum sampai kepada pengertian yang komprehensif tentang ekonomi Politik,
yang penting untuk dimengerti dahulu adalah pengertian masing-masingnya, yakni
pengertian tentang ekonomi dan politik.
1. Ekonomi
Dalam
dunia kehidupan sosial, istilah ekonomi adalah merupakan istilah yang sangat
gampang ditemukan disebut orang dalam keseharian. Istilah ini dipakai untuk
pengertian yang mungkin tidak tunggal. Artinya, sebagai istilah, ekonomi
memiliki beberapa pengertian. Ada
pengertian yang memberi penjelasan adanya suatu 1) cara, misalnya dalam kalimat
"Sangat tidak ekonomis jika saya pergi ke luar Jawa dengan mengendarai
kendaraan sendiri". Kata ekonomis dalam kalimat tersebut mengedepankan
arti adanya cara yang terlalu banyak memakan pengorbanan atau cara yang lebih
hemat. Akan menjadi ekonomis jika ia mempertimbang- kan waktu serta tenaga, mungkin juga
pengeluaran beaya, dan tidak memilih berkendaraan melalui jalan darat tetapi menggunakan pesawat
terbang.
Istilah
ekonomipun memiliki arti sebagai 2) sistem, artinya kata ekonomi itu dipakai
untuk menandai adanya suatu sistem yang berlaku di masyarakat terkait dengan
pengaturan distribusi barang dan jasa, semisal ekonomi kapitalis, ekonomi
sosialis, ekonomi pasar, ekonomi liberal dan lain sebagainya. Sementara itu,
kata ekonomipun mengandung pengertian adanya 3) aktivitas. Artinya, ekonomi
dipandang sebagai bentuk kegiatan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya terkait dengan barang dan jasa. Kegiatan ekonomi bagi manusia
merupakan kegiatan sebagai wujud hakekat manusia sebagai makhluk yang bekerja.
Jika binatang segala kebutuhan hidupnya menyatu dengan alam dan tinggal
merenggutnya untuk dimakan, maka tidak demikian dengan manusia. Manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya terlebih dahulu harus bekerja mengerjakan alam dulu
sebelum dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan inilah yang
sebagian terbesarnya diartikan sebagai kegiatan ekonomi.
Uraian
yang lebih spesifik terkait dengan kegiatan ekonomi dapat juga dimulai dari
pertanyaan bagaimana masalah ekonomi itu timbul. Masalah ekonomi itu timbul
oleh adanya fakta : 1) jumlah dan macam kebutuhan manusia itu sangatlah banyak,
dan 2) alat pemuas kebutuhan tersebut sangatlah terbatas. Dari masa pra-sejarah
hingga jaman modern ini belum pernah kita jumpai suatu masyarakat atau suatu
bangsa yang kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi seluruhnya. Masyarakat
primitifpun yang memiliki kebutuhan relatif tidak banyak dibanding masyarakat
modern tidak mampu memenuhi keseluruhan kebutuhannya karena memang memiliki
kemampuan yang rendah untuk mencukupi kebutuhan itu. Dengan demikian maka
selalu muncul masalah ekonomi pada bentuk masyarakat dengan tingkat kemajuan
apapun.
Dari
beberapa pengertian ekonomi, kita memerlukan pengertian sebagai dasar pegangan
dalam bahasan ini. Memang sulit menemukan definisi ekonomi yang serba mencakup.
Para ahlipun mendefinisikan ekonomi dengan
kecenderungan sudut pandang yang dipakai masing-masing sehingga sulit bagi kita
menemukan definisi yang seragam tentang ekonomi. Membiarkan istilah ekonomi
dalam beberapa pengertiannya sebagaimana telah diurai di mukapun merupakan
sesuatu yang tidak ada gunanya. Untuk itu, sebagai pegangan dalam buku ini
ekonomi diartikan sebagai serangkaian kegiatan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya atas barang dan jasa yang ketersediaannya relatif sangat terbatas.
Dengan demikian Ilmu Ekonomi dapat diartikan juga sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya
mengadakan pemilihan di antara berbagai jenis alternatif pemakaian terhadap
alat-alat pemuas kebutuhan yang terbatas adanya berupa barang dan jasa.
Memang
pengertian tersebut sangatlah sederhana, tetapi kiranya sudah cukup membantu
kita dalam analisis ekonomi politik. Jika berdasarkan pengertian harfiahnya,
ekonomi berasal dari kata Yunani 'oikos' dan 'nomos' yang lazim diartikan
sebagai seni mengelola rumah tangga, maka sebenarnya pengertian pegangan
sebagaimana ditampilkan di muka itu sudah cukup mengandung perluasan arti. Dan
lagi,. buku sederhana tentang ekonomi politik ini juga tidak bermaksud menguraikan
secara detail tentang ekonomi sebagaimana uraian selintas tentang politik
berikut ini.
2. Politik
Politik
dalam arti yang paling luas adalah dimensi kekuasaan yang mengatur dan
mengarahkan kehidupan sosial sebagai keseluruhan. Politik mengandung pengertian
adanya interaksi antara pemerintah dan masyarakat untuk suatu aktivitas publik
demi kebaikan bersama dalam kehidupan sosial (Susilo dkk. 2003; 5). Artinya,
jika ekonomi beroperasi di wilayah keluarga atau rumah tangga, maka politik
memiliki ruang operasi suatu negara.
Persoalan
yang terus muncul mengenai kehidupan bernegara ini adalah siapa yang berhak
mengatur dan mengarahkannya, dan bagaimana pengaturan serta pengarahan itu
dilaksanakan. Secara lebih mendasar persoalannya adalah manakah politik yang
dapat diterima oleh semua pihak yang ada di dalam sebuah masyarakat atau
negara. Ini adalah soal legitimasi. Sebuah kekuasaan harus dilegitimasikan agar
efektif pada semua pihak. Kekuasaan itu sekurang-kurangnya harus tampak benar
di hadapan berbagai pihak yang dikuasai.
Dalam
kehidupan sosial, ada segi kehidupan rutin yang bisa diantisipasi, terjadi
dalam pola-pola yang mapan, dan ada segi kehidupan yang menghadapkan manusia
pada beberapa pilihan yang serba mungkin untuk mengubah atau mempertahankan
kehidupan sosial itu. Segi yang berada pada proses be coming inilah
politik. Politik memang mengandung ruang
serba mungkin yang besar, tetapi hal ini tidak berarti bahwa politik hanya bisa
dilegitimasikan, politik juga bisa dirasionalisasikan. Memang penting disadari,
bahwa dunia politik sebagian besar belum berada pada kontrol sadar anggota
masyarakat, dan kesadaran itu menuntut proses belajar yang mentradisi dan
terbuka terhadap kritik.
Politik
sebagai bentuk pengaturan hidup kolektif demi kebaikan bersama dengan demikian
mengandung nilai moralitas yang tinggi. Sebagian terbesar dari masyarakat
memang awam politik, tetapi tidak lantas menyediakan peluang bagi politisi
untuk memakainya sebagai sarana dominasi atau sarana menguasai. Ini menjadi tanggungjawab
elite politik untuk membawa keadaan kepada situasi masyarakat yang hidup dalam
kebaikan bersama.
3. Ekonomi Politik
Mencermati
pengertian ekonomi dan pengertian politik sebagaimana telah diuraikan serba
selitas di muka, maka kemudian terbentuklah gambaran bahwa Ekonomi Politik
memang sebuah kajian yang memiliki persentuhan di antara keduanya. Ekonomi
Politik secara longgar dapat diartikan sebagai analisis ekonomi yang
menyertakan aspek non-ekonomi, khususnya aspek politik. Dengan sudut pandang
yang lebih luas, Ekonomi Politik akan membawa pemahaman bekerjanya suatu sistem
ekonomi dan proses politik sebagai dua sisi dari satu mata uang yang sama
(Deliarnov 2006; 9).
Pengertian
Ekonomi Politik juga mengandung pengertian beroperasinya negara atau pemerintah
sebagai sebuah rumah tangga. Jika Ekonomi meneropong pelaku ekonomi yang
beroperasi di wilayah rumah tangga keluarga, maka Ekonomi Politik meneropong
bekerjanya pemerintah sebagai pelaku ekonomi. Pemerintah dalam hal ini berada
pada posisi sebagai pengatur perekonomian masyarakat yang tugasnya meliputi
antara lain : mengusahakan distribusi pendapatan nasional yang adil,
meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja, mengatur tingkat harga yang
stabil, mengusahakan pertumbuhan ekonomi masyarakat, memungut pajak untuk
pengadaan barang dan jasa publik dan lain sebagainya.
Dengan
demikian, sebenarnya Ekonomi Politik menjadi disiplin ilmu yang komprehensif,
yang merupakan efek sinergis dari analisis ekonomi dan analisis politik di
suatu negara. Sebagai disiplin ilmu, Ekonomi Politik memberi informasi penting
tentang bagaimana kebijakan publik itu dibuat dengan menempatkan kesejahteraan
masyarakat sebagai pusat orientasinya. Ia memberi saran pada penguasa negara
tentang pengelolaan masalah ekonomi negaranya. Ekonomi politik memberi
sumbangan yang penting bagi kebutuhan mensinergikan sistem ekonomi dan sistem
politik.